REVIEW SEJARAH PERADABAN ISLAM


RIWAYAT HIDUP NABI MUHAMMAD SAW

ARAB SEBELUM ISLAM
Ketika nabi Muhammad lahir (570 M), mekkah adalah sebuah kota yang sangat penting dan terkenal diantara koto-kota di arab, baik karena tradisi maupun letaknya. Bila dilihat dari asal usul keturunan, penduduk arab dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu Qahthaniyyun ( keturunan Qahthan) dan ’adnaniyun ( keturunan ismail ibn ibrahim).
Masyarakat arab ketika itu suka berperang, karena itu peperangan antar suku sering terjadi. Akibatnya kebudayaan merekapun tidak berkembang.
Walaupun agama yahudi dan kristen sudah masuk ke jazirah arab, kebanyakan bangsa arab masih agama asli mereka, yaitu percaya kepada banyak dewa yang diwujudkan dalam bentuk berhala dan patung.
RIWAYAT HIDUP NABI MUHAMMAD SAW, DAKWAH DAN PERJUANGAN
  1. Sebelum Masa Kerasulan
Nabi Muhammad merupakan anak dari abdullah bin Abdul Muthalib, anggota dari bani Hasyim. Ibunya bernama Aminah binti wahab dari bani Zuhrah. Beliau lahir dalam keadaan yatim. Kemudian beliau diasuh oleh halimah sa’diyah selama empat tahun, kemudian dua tahun diasuh ibu kandungnya. Pada usia enam tahun beliau menjadi yatim piatu. Kemudian beliau selama dua tahun diasuh Abdul muthalib, tetapi akhirnya meninggal kerena renta. Akhirnya beliau diasuh oleh pamanya, Abu Thalib.
Pada usia 12 tahun beliau mulai ikut berdagang ke Syiria (Syam) dalam kafilah yang dipimpin Abu Thalib. Pada usia 25 tahun, beliau membawa barang dagangan janda kaya bernama Khadijah. Dalam perdagangan ini, beliau memperoleh laba yang besar. Akhirnya beliau menikah dengan Khadijah dalam usia 25 tahun sementara Khadijah 45 tahun. Beliau dikaruniai enam orang anak, dua putra dan empat putri.
  1. Masa Kerasulan
Kerasulan Muhammad dimulai ketika beliau menjelang usia 40 tahun dimana ditandi dengan turunnya dengan wahyu pertama yaitu pada tanggal 17 ramadlan 611 M. Beliau berdakwah mula-mula secara diam-diam, namun setelah beberapa lama, turun wahyu yang kedua yang menyuruh agar berdakwah secara terang-terangan.
Dalam usaha beliau berdakwah, beliau mendapat halangan dan hambatan dari para pemimpin Quraisy. Kaum Quraisy menganggap bahwa dakwah yang disampaikan beliau sangat bertentangan dengan kebiasaan bangsa arab. semakin banyak orang yang masuk islam membuat Quraisy semakin menjadi-jadi. Akhirnya beliau dan kaum muslimin hijrah keluar mekkah.
Pada tahun 10 setelah kenabian paman dan istri nabi meninggal,dan pada tahun itu terjadi peristiwa Isra Mi’raj untuk menghibur nabi yang membawa perkembangan pesat bagi dakwah nabi SAW.
  1. Pembentukan Negara Madinah
Hal ini diawali oleh hijrahnya Nabi ke Yatsrib atas permintaan penduduk Yatsrib yang diwakili oleh beberapa orang dari Khazraj dimana pada saat itu antara suku Khazraj dan Aus sedang mengalami pertikaian.
Di madinah islam merupakan kekuatan politik, dimana nabi Muhammad SAW sebagai kepala negara dan agama. Maka dalam rangka memperkokoh masyarakat madinah beliau menetapkan dasar-dasar kehidupan:
a.       pembangunan masjid yang multi fungsi
b.      ukhuwah islamiyah
c.       hubungan dengan non islam yang sering disebut Konstiusi Madinah
semakin pesat perkembangan islam membuat mereka semakin khawatir akan Quraisy yang mungkin melakukan apa saja untuk melumpuhkan islam. Maka nabi melaukan ekspedisi untuk melatih pasukan guna mempertahankan negara dan agama. Dalam sejarah madinah memang sering terjadi perang dimana hal itu juga melahirkan berbagai perjanjian, seperti perjanjian Hudaibiyah, dimana perjanjian itu menjadi senjata orrang islam. Ssehingga pada saat Quraisy membatalkan perjanjian itu secara sepihak, Rasul segera bertolak ke mekkah untuk melawan mereka dan mengalahkan mereka. Sekalipun masih ada 2 suku arab yang menentang yaitu Tsaqif dan Khawazin, namun pada akhirnya keduanya takluk, dan dengan hal itu,seluruh jazirah arab dalam kepemimpinan nabi Muhammad SAW.





MASA KEMAJUAN ISLAM I
(650 M-1000 M)
MASA KHILAFAH RASYIDAH
Sepeninggal nabi Muhammad SAW, kepemimpinan islam digantikan oleh khalifah Abu Bakar yang hanya berlangsung selama 2 tahun saja. Masa kepemimpinannya dihabiskan hanya untuk memecahkan masalah dalam negeri saja. Kekuasaan yang dijalankannya bersifat sentral, kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Setelah beliau wafat, kepemimpinan digantikan oleh Umar ibn Khathab yang berlansung selama 10 tahun.beliau berhasil memperluas wilayah kekuasaan islam secara cepat, kemudian beliau banyak mendirikan berbagai departemen untuk mengatur administrasi negara.
Setelah beliau wafat, kemudian digantikan oleh Utsman ibn affan, pemerintahannya berlangsung selama 12 tahun. Pada masa pemerintahannya, beliau banyak mengangkat petinggi dari kalangan keluarganya, sehingga banyak masyarakat yang kecewa. Kesuksesan yang berhasil dicapai beliau antara lain berhasil membangun bendungan, mengatur pembagian air di kota-kota,membangun jalan-jalan.
Setelah beliau wafat, kemudian digantikan oleh Ali bin Abi Thalib yang memimpin selama 6 tahun. Banyak pergolakan yang terjadi pada saat beliau memimpin. Ali memecat para gurbernur yang di angkat oleh utsman, yang menyebabkan kekacauan di negaranya. Pada saat itu ali mengahadapi perang shiffin, yang mengakibatkan terpecahnya umat islam menjadi 3 golongan.
Setelah beliau wafat kemudian digantikan oleh putranya, hasan yang bertahan hanya beberapa bulan saja. Hal ini karena muawiyah yang lebih kuat daripada hasan, maka hasan membuat perjanjian damai. Dengan adanya perjanjian itu maka umat islam dapat disatukan kembali.
KHALIFAH BANI UMAYYAH
Lahirnya sistem pemerintahan baru pada masa bani umayyah yaitu dengan sistem monarchi. Kekuasaan bani umayah berlangsung selama kurang lebih selama 90 tahun. pemarintahan bani umayyah berhasil melanjutkan ekspansi yang terhenti pada masa ali bin abi thalib. Muawiyah mengangkat anaknya sebagai putra mahkota mengakibatkan terjadinya perang saudara. Para tokoh terkemuka di madinah menyatakan tidak setia lagi kepadanya yang akhirnya terjadi peperangan antara said dan husein. Husein kalah dan kepalanya terpenggal dan dikirim ke damaskus. Sedangkan tubuhnya dikubur di karbala.
Pada masa pemerintahan umar bin abdul aziz (717-770 M) lebih memprioritaskan pembangunan dalam negeri dibanding perluasan wilayah. Beliau juga berhasil menjalin hubungan baik dengan syuriah serta memberi kebebasan kepada pemeluk agama lain untuk beribadah sesuai keyakinan dan kepercayaannya. Setelah beliau wafat, kemudian digantikan khalifah yazid ibn abdul malik. Kekuasaanya didukung oleh golongan mawali yang kemudian mampu menguntungkan pemerintahan umayyah dengan digantikannya oleh bani abbas.
KHALIFAH BANI ABBAS
Dinasti ini didirikan oleh Abdullah al saffah ibn muhammad ibn ali ibn abdullah ibn al abbas. Kekuasaannya berlangsung dari tahun 132 H (750 M) -656 H(1258 M).pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan sosial, politik dan budaya.
Pada masa ini pemerintah dibagi menjadi lima periode
1.periode pertama (750 M-847 M) disebut periode pengaruh persia pertama
2.periode kedua (847-945 M) disebut periode pengaruh turki pertama
3.periode ketiga (945-1055 M) disebut periode pengaruh persia kedua
4.periode keempat (1055-1194 M) disebut periode pengaruh turki kedua
5.periode kelima (1194-1258 M) disebut periode  khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain
Masa pemerintahan ibn abbas sangat singkat, dan kemudian dilanjutkan oleh abu ja’far al-manshur. Dia berusaha keras melawan musuh-musuhnya karena merasa dikucilkan. Masa keemasan bani abbas tidak lepas dari campur tangan 7 khalifah sesudahnya yaitu al mahdi, al-hadi, harun ar-rasyid, al maimun, al mu’tashim, al-wasiq, al mutawakil.
Puncak perkembangan kebudayaan dan pemikiran islam terjadi pada masa bani abbas. Namun tidak seluruhnya berawal dari kreatifitas penguasa bani abbas sendiri sebagian sudah dimulai sejak awal kebangkitan islam.



MASA DISINTEGRASI

Pemerintahan bani abbas mencapai masa keemasannya pada periode pertama. Setelah periode pertama, pemerintah dinasti ini mulai menurun, terutama dibidang politik. Hal ini dikarenakan para penguasa periode berikutnya terdorong untuk hidup mewah setelah kemajuan peradaban dan kebudayaan yang berhasil dicapai pemerintah periode pertama. Ditambah lagi dengan kelemahan para khalifah dan faktor lainnya menyebabkan roda pemerintahan terganggu dan rakyat menjadi miskin.
Hal ini dimanfaatkan tentara profesional turki untuk mengambil kendali pemerintahan. Akhirnya usaha mereka berhasil dan kekuasaan bani abbas mulai pudar. Hal ini merupakan pertanda awal runtuhnya pemerintahan bani abbas.
DINASTI-DINASTI YANG MEMERDEKAKAN DIRI DARI BAGHDAD
Lemahnya kekuatan para khalifah dan para penguasa yang hanya menitik beratkan pembinaan peradaban dan kebudayaan islam dari pada persoalan politik dan ekspansi, menyebabkanpropinsi-propinsi tertentu di daerah pinggiran mulai lepas dari genggaman penguasa bani abbas dan hal ini juga menyebabkan lahirnya dinasti-dinasti kecil yang melepaskan diri dari kekuasaan baghdad, diantaranya:
1.      Yang berbangsa persia (Thahiriyah,shafariyah,samaniyah,sajiyah dan buwaihiyah)
2.      Yang berbangsa turki (Thuluniyah,ikhsyidiyah,ghaznawiyah,dan seljuq)
3.      yang berbangsa  kurdi (al-barzuqani,Abu ali,Ayubiyah)
4.      Yang berbangsa Arab (idrisiyah,Aghlabiyah,Dulafiyah,Alawiyah,Hamdaniyah, mazyadiyah,Ukailiyah,mirdasiyyah)
5.      Yang mengaku dirinya sebagai khalifah (Muawiyah dan fathimiyah)
Faktor-faktor penting yang menyebabkan kemunduran bani abbas, sehingga banyak daerah yang memerdekakan diri, adalah:
1.            Luasnya daerah kekuasaan bani abbas sementara komunikasi pusat dengan daerah sulit dilakukan
2.            Dengan profesionalisasi angkatan bersenjata, ketergantungan khalifah kepada mereka sangat tinggi.
3.            Keuangan negara sangat sulit karena biaya yang dikeluarkan untuk tentara bayaran sangat besar.

PEREBUTAN KEKUASAAN DI PUSAT PEMERINTAHAN
Perebutan kekuasaan pada pemerintahan bani abbas mulai terjadi sejak awal berdirinya bani abbas. Akan tetapi, hal itu dapat diatasi. Kemudian pada periode setelah itu, meskipun khalifah tidak berdaya, tetapi tidak ada upaya untuk merebut jabatan khalifah dari tangan bani abbas.yang ada hanyalah upaya merebut kekuasaannya dengan membiarkan jabatan khalifah tetap dipegang bani abbas, dan tentara turki berhasil merebut kekuasaan tersebut pada periode kedua.
Pada periode ketiga (945-1055 M), kekuasaan berada ditangan bani buwaih yang dipimpin oleh tiga orang putra syuja’ buwaih, seorang pencari ikan yang tinggal didaerah dailam, yaitu ali, hasan dan akhmad.
Pada masa ini, banyak daerah yang berhasil ditaklukan diantaranya persia, jabal irak dan lainya. Kekuatan bani buwaih tidaklah bertahan lama. Hal ini dikarenakan faktor intern, yaitu perebutan kekuasaan dari kalangan ketrurunan bani buwaih. Dan akhirnya kekuasaan bani buwaih jatuh ketangan bani Seljuq yang dipimpin oleh thugrul bek. Ia memasuki baghdad menggantikan bani buwaih dan berhasil menguasai daerah marwa dan naisabur. Pada masa ini kekuasaan sedikit membaik dari pemerintahan sebelumnya.
Sepeninggal tughrul bek, bani seljuq dipimpin oleh Alp Arselan. Pada masa ini ilmu pengetahuan dan agama mulai berkembang dan pada masa pemerintahan sultan malik syah ilmu pengetahuan dan agama mengalami kemajuan.
PERANG SALIB
Kemanangan alp arselan dengan peperangan melawan bangsa romawi, menanamkan benih kebencian dan permusuhan orang-orang kristen terhadap umat islam. Hal ini mengakibatkan terjadinya perang salib. Bani seljuq berhasil merebut Al-muqis pada tahun 475 H dimesir mengakibatkan kebencian orang-orang kristen terhadap umat islam semakin bertambah.
Perang salib ini terjadi dalam tiga periode:
1.                  Periode pertama
Perang ini terjadi pada musim semi tahun 1095 M, 150.000 orang eropa berangkat menuju konstantinopel dan ke palestina. Pada tanggal 18 juni 1907 mereka memperoleh kemenangan dan mendirikan kerajaan latin I,II, dan III serta IV yang menguasai daerah Nicea dan Raha (Edessa).
2.                  Periode kedua
 Perang ini terjadi sekitar tahun 1144 M. Perang ini di menangkan oleh tentara muslim yang ditandai dengan adanya bukti jatuhnya yerusalem ke tangan kaum muslimin
3.                  Periode ketiga
Perang ini terjadi pada sekitar tahun 1219 M. Tentara salib pada periode ini dipimpin oleh raja jerman, Frederick II. Pada perangini kaum muslimin berhasil mempertahankan daerah-daerahnya, akan tetapi banyak mengalami kerugian. Hal ini menyebabkan melemahnya kekuatan politik islam. Hal ini juga menyebabkan mereka menjadi terpecah-pecah.
SEBAB-SEBAB KEMUNDURAN PEMERINTAHAN ABBAS
Disamping kelemahan khalifah, banyak faktor lain yang mengakibatkan khalifah bani abbas mengalami kemunduran diantaranya:
1.      Persaingan antar bangsa
2.      Kemerosotan ekonomi
3.      Konflik keagamaan
4.      Ancaman dari luar



ANALISIS
Kelebihan dari buku ini adalah dari segi bahasanya mudah dipahami, dari segi sistematika, buku ini juga telah sistematis. Akan tetapi,buku ini memiliki beberapa kekurangan seperti penjelasannya masih belum rinci, ada beberapa yang belum disebutkan semisal, mulai kapan perang salib periode kedua dimulai, dalam buku ini belum disebutkan. Intinya buku ini hanya menerangkan secara garis besar saja.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »