- PENDAHULUAN
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, telah membawa perubahan yang sangat signifikan
terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dari segi ekonomi, sosial
budaya maupun dunia pendidikan.
Salah satu
masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran didalam kelas diarahkan
kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi.
Dalam upaya peningkatan
kualitas pendidikan, standar proses pendidikan spp memiliki peran yang sangat
penting. Bagaimanapun idealnya standar isi dan standar lulusan, tanpa didukung
standar proses yang memadai, maka standar-standar yang lain tidak memiliki
makna apa-apa. Dalam konteks ini standar proses harus memiliki perhatian yang
khusus. Karena materi akan dipahami oleh peserta didik apabila dalam proses
pembelajaran dilakukuan dengan tepat.
Dalam
implementasi guru merupakan komponen yang paling berperan dalam standar proses
pembelajaran. Sebab guru disini sebagai ujung tombak dalam proses pembelajaran,
meskipun semua komponen harus seimbang. Salah satu kemampuan yang harus
dimiliki guru adalah bagaimana merancang suatu strategi pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai, karena kita yakin tidak
semua tujuan bisa dicapai oleh hanya satu strategi tertentu.
Pada kenyataan
sekarang yang sering dijumpai guru menyampaikan dengan ceramah, hal ini membuat
siswa lebih pasif. Penulis pada makalah ini akan mencoba membahas pembelajaran
aktif dimana ada interaksi dari siswa sehingga proses pembelajaran lebih
menarik dan menghilangkan kebosanan pada siswa. Pembelajaran aktif akan membuat
siswa lebih kreatif dan mengeksplor potensi serta bakat yang dimiliki oleh
siswa tersebut.
- PEMBAHASAN
Pembelajaran
aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar
secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang
mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan
otak baik untuk menemukan ide pokok dari materi kuliah, memecahkan persoalan,
atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari kedalam satu persoalan yang
ada dalam kehidupan nyata. Dengan belajar aktif ini, peserta didik diajak untuk
turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi
juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya peserta didik akan merasakan
suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan.
Mengapa belajar aktif?
Belajar aktif
sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang
maksimum. Ketika peserta didik pasif, atau hanya menerima dari pengajar, ada
kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan. Belajar aktif
adalah salah satu cara untuk mengikat informasi
yang baru kemudian menyimpannya dalam otak. Mengapa demikian? Karena
salah satu faktor yang menyebabkan informasi cepat dilupakan adalah faktor
kelemahan otak manusia itu sendiri. Belajar yang hanya mengandalkan indera pendengaran
mempunyai beberapa kelemahan, padahal hasil belajar seharusnya disimpan sampai
waktu yang lama. Kenyataan ini sesuai dengan kata-kata mutiara dari
filosofi cina, dia mengatakan:
Apa
yang saya dengar, saya lupa
Apa
yang saya lihat, saya ingat
Apa
yang saya lakukan, saya paham
Pertimbangan
lain untuk menggunakan strategi pembelajaran aktif adalah realita bahwa peserta
didik mempunyai cara belajar yang berbeda-beda. Ada peserta didik yang senang
membaca, ada yang senang berdiskusi, dan ada juga yang senang praktek langsung.
Untuk dapat
membantu peserta didik dengan maksimal dalam belajar, maka kesenangan dalam
belajar itu sebisa mungkin diperhatikan. Untuk dapat mengakomodir kebutuhan
tersebut adalah dengan menggunakan variasi strategi pembelajaran yang beragam
yang melibatkan indera belajar yang banyak.
Dibawah ini
akan dibahas beberapa strategi pembelajaran aktif.
Strategi
pembelajaran aktif
1.
Card sort
Strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan
untuk mengajarkan konsep. Karakteristik, klasifikasi, fakta tentang obyek dan
mereview ilmu yang telah diberikan sebelumnya. Gerakan fisik yang dominan dalam
strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang kelelahan.
Langkah-langkah.
·
Setiap siswa diberi potongan kertas yang berisi informasi atau
contoh yang tercakup dalam satu atau lebih kategori. Beberapa
contoh:
v Karakteristik
hadis sohih
v Nouns,verb,
adverb, dan preposition
v Ajaran
mu’tazilah
·
Mintalah siswa untuk bergerak dan berkeliling didalam kelas untuk
menemukan kartu dengan kategori yang sama ( anda dapat mengumumkan kategori
tersebut sebelumnya atau membiarkan siswa menemukan sendiri.
·
Siswa dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan kategori
masing-masing didepan kelas.
·
Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut berikan
poin-poin penting terkait materi pelajaran/.
·
Minta setiap kelompok untuk melakukan menjelaskan tentang kategori
yang mereka selesaikan.
Pada awal kegiatan bentuklah beberapa tim. Beri tiap tim satu set
kartu yang sudah diacak sehingga kategori yamg mereka sortir tidak nampak.
Mintalah tiap tim untuk mensortir kartu-kartu tersebut kedalam kategori
tertentu. Setiap tim memperoleh nilai untuk setiap kartu yang disortir dengan
benar.
Kelemahan:
a.
Guru lebih pasif dibanding peserta didik karena guru berperan
sebagai fasilitator
b.
Peran media elektronik tidak berfungsi secara optimal
c.
Lebih membutuhkan waktu yang lama
d.
Keadaan ruangan menjadi lebih ramai.
Kelebihan:
a.
Gerakan fisik yang ada mengindarkan sikap yang jenuh dan bosan
b.
Siswa menjadi lebih semangat dalam belajar.
c.
Siswa lebih memahami materi pelajaran.
d.
Meningkatkan kreatifitas guru.
2.
Everyone is a teacher here ( setiap orang adalah guru )
Kelebihan.
Strategi ini sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas
secara keseluruhan dan secara individual. Strategi ini memberikan kesempatan
kepada setiap siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya.
Dengan strategi ini, siswa yang selama ini tidak mau terlibatkan
ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.
Kelemahan.
a.
Proses pembelajaran lebih rumit
b.
Bagi siswa yang belum membaca materi, tidak bisa menjawab
pertanyaan
c.
Bagi siswa yang suka diam, maka tidak berani mengeluarkan
pendapatnya.
Langkah-langkah
a.
Bagikan secarik kertas kepada seluruh siswa. Setiap siswa diminta
untuk menuliskan satu pertanyaan tentang materi pelajaran yang sedang
dipelajari di kelas.
b.
Kumpulkan kertas, acak kertas tersebut kemudian bagikan kepada
setiap siswa. Pastikan bahwa tidak ada siswa yang menerima soal yang ditulis
sendiri.
Mintalah
mereka untuk membaca dalam hati pertanyaan dalam kertas tersebut kemudian
memikirkan jawabannya.
c.
Minta siswa secara sukarela untuk membacakan pertanyaan tersebut
dan menjawabnya.
d.
Setelah jawaban diberikan, mintalah siswa lainnya untuk
menambahkan.
e.
Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya.
Catatan.
Kumpulkan
kertas tersebut. Siapkan panelis yang akan menjawab pertanyaan tersebut.
Bacakan setiap kertas dan diskusikan.
Gantilah panelis secara bergantian.
3.
Kuis tim
Prosedur.
a.
Pilihlah topik yang bisa disajikan dalam tiga segmen
b.
Bagilah siswa menjadi tiga tim
c.
Jelaskan format pelajaran dan mulailah penyajian materinya batasi
hingga 10 menit atau kurang dari itu.
d.
Perintahkan tim A untuk menyiapkan kuis jawaban singkat. Kuis
tersebut harus sudah siap dalam tidak lebih dari 15 menit. Tim b dan c
menggunakan waktu tersebut untuk memeriksa catatan mereka.
e.
Tim A memberi kuis kepada anggota tim B. Jika tim B tidak dapat
menjawab satu pertanyaan. Tim C langsung menjawabnya.
f.
Tim A mengararahkan pertanyaan berikutnya kepada tim C dan mengulang
proses tersebut
g.
Ketika kuisnya selesai, lanjutkan dengan segmen kedua dari
pelajaran anda, dan tunjuklah tim B sebagai pemandu kuis.
h.
Setelah tim B menyelesaikan kuisnya. Lanjutkan dengan segmen ketiga
dari pelajaran anda, tunjuklah tim C sebagai pemandu kuis.
Variasi.
a.
Berikan tim pertanyaan kuis yang telah dipersiapkan yang darinya
mereka memilih kapan mereka mendapat giliran menjadi pemandu kuis.
b.
Berikan satu penyajian materi secara kontinyu. Bagilah siswa
menjadi dua tim. Pada akhir pelajaran perintahkan dua tim untuk saling memberi
kuis.
Kelebihan.
Kuis tim ini dapat meningkatkan rasa tanggungjawab siswa atas apa
yang mereka pelajari dengan cara menyenangkan dan tidak mengancam atau tidak
membuat mereka takut.
Kelemahan.
a.
Keterbatasan waktu yang akhirnya dapat membuat siswa gugup dalam
proses pembelajaran.
b.
Akan dengan jelas memperlihatkan siswa yang kurang mampu dalam
menjawab pertanyaan yang telah disediakan.
4.
Strategi Kekuatan dua orang
Prosedur.
a.
Berikan siswa satu atau beberapa pertanyaan yang memerlukan
perenungan dan pemikiran. Berikut adalah beberapa contohnya.
·
Bagaimana tubuh kita mencerna makanan
·
Apakah pengetahuan itu
·
Bagaimana kemiripan otak manusia dengan komputer
b.
Perintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan secara perseorangan.
c.
Setelah semua siswa menyelesaikan jawaban mereka, aturlah menjadi
sejumlah pasangan dan perintahkan mereka untuk berbagi jawaban satu sama lain
d.
Perintahkan pasangan untuk membuat jawaban baru bagi tiap
pertanyaan, memperbaiki tiap jawaban perseorangan
e.
Bila semua pasangan telah menuliskan jawaban baru, bandingkan
jawaban dari tiap pasangan lain didalam kelas.
Variasi.
a.
Perintahkan seluruh siswa untuk memilih jawaban terbaik untuk tiap
pertanyaan
b.
Untuk menghemat waktu, berikan pertanyaan khusus kepada pasangan
tertentu, bukannya memerintahkan semua pasangan menjawab semua pertanyaan.
Kelebihan.
Aktifitas ini digunakan untuk meningkatkan pembelajaran dan
menegaskan manfaat dari sinergi yakni bahwa dua kepala adalah lebih baik
daripada satu.
Kelemahan.
Lebih membutuhkan waktu yang lama karena pembahasan dilakukan dua
kali
5.
Strategi menemui pembicara tamu.
Prosedur.
a.
Undanglah pembicara tamu untuk memberi ceramah kepada siswa anda
sebagai pakar dalam pelajaran yang kini anda ajarkan.
b.
Siapkan pembicara tamu dengan menjelaskan kepadanya bahwa sesi
kelas ini akan dilaksanakan layaknya konferensi pers. Agar sesuai dengan format
tersebut, pembicara mesti menyiapkan ceramah singkat atau pertanyaan pembuka
dan kemudian bersiap menerima pertanyaan dari pers.
c.
Sebelum hadirnya pembicara tamu, persiapkan siswa dengan
mendiskusikan bagaimana konferensi pers akan dilaksanakan dan kemudian berilah
mereka kesempatan untuk merumuskan beberapa pertanyaan untuk diajukan kepada
pembicara.
Variasi.
a.
Anda dapat memilih menghadirkan bebrapa pembicara tamu dalam waktu
bersamaan dan melakukan diskusi meja bundar. Tempatkan tiap tamu pada meja
dibagian depan kelas atau pada deretan kursi yang ditata melengkung agar bisa
berbagi informasi dan pengalaman dengan kelompok kecil, anggota kelompok akan
diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan pembicara tamu dengan mengajukan pertanyaan
dalam suasana yang lebih santai. Bagilah sesi pelajaran menjadi sejumlah babak.
Tentukan panjang waktu masing-masing babak sesuai dengan waktu yang tersedia
dan jumlah tamu. Pada umumnya 10-15 menit untuk tiap babak sudah memadai.
Arahkan kelompok kecil untuk mengalihkan pertanyaan dari satu pembicara tamu ke
pembicara berikutnya sesuai dengan beralihnya babak .
b.
Undanglah sejumlah siswa yang sebelumnya pernah mengikuti pelajaran
anda untuk menjadi pembicara tamu.
Kelebihan.
Strategi ini akan memberi siswa peluang untuk berinteraksi dengan
pakar pelajaran dengan cara yang unik dan mengambil peran aktif dalam
menyiapkan pembicara tamu.
Kelemahan.
a.
Membutuhkan biaya untuk menyiapkan pembicara tamu.
b.
Membutuhkan waktu yang lama.
c.
Apabila ruangan tidak disiapka secara tepat, akan membuat siswa
jenuh, karena proses pembelajaran biasanya dengan metode ceramah.
DAFTAR PUSTAKA
Silberman, Melvin, 2011. Active Learning. Bandung: Nusa
Media.