Resensi Buku : PROPHETIC EDUCATION (Kontekstualisasi Filsafat dan Budaya Pofetik dalam Pendidikan)


Judul buku      : Prophetic Education (Kontekstualisasi Filsafat dan Budaya Pofetik   dalam Pendidikan)
Pengarang       : Dr. Moh. Roqib, M.Ag.
Penerbit           : STAIN Press, Purwokerto dan Buku Litera, Yogyakarta
Terbit               : April 2011
Halaman          : xx + 390
Tebal buku      : 15 x 23 cm
Jenis Buku       : Pendidikan
Editor              : Abdul Wachid B.S.
Harga              : Rp. 56.000,00

Buku Prophetic Education karya Dr. Moh. Roqib, M.Ag. ini merupakan sebuah karya yang dilatar belakangi karena adanya kemajuan teknologi khususnya teknologi komunikasi dan informasi yang dikuasai barat dan terjadinya kesalahan beruntun secara sosial, politik ekonomi, dan budaya, komunitas muslim merasa kelimpungan dengan reaksi yang beragam. Dalam komunitas lain, umat islam seakan tidak peduli terhadap ketertinggalan yang ada dan tetap bangga terhadap khazanah keilmuan dan budaya hidupnya. Sikap menutup diri dan enggan bergerak dinamis ini menunjukan adanya indikasi pengkultusan terhadap tradisi  (turas) dan pemikiran keagamaanya (taqdis al-afkar ad-diny) sehingga tidak boleh “digeser” apalagi dipertanyakan,direkontruksi, dan di dekontruksi. Pendidikan profetik merupakan sebuah tawaran yang diajukan untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Pendidikan profetik adalah proses transfer pengetahuan dan nilai yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan alam sekaligus memahaminya untuk membangun komunitas social yang ideal. Ada 3 pilar budaya profetik yaitu liberasi, humanisasi, dan transendensi yang merupakan tiga dalam pengertian utuh mewujudkan filsafat dan budaya profetik.
Tradisi merupakan suatu hal yang dapat dijadikan sebagai dasar dari pendidikan profetik. Tradisi merupakan satu aspek subjektif dari budaya yang tampak dalam kebiasaan dalam bertingkah laku dan sikap masyarakat. Tradisi Islam yang telah melekat pada bangsa ini sendiri ada tiga macam yaitu tradisi Islam Santri, tradisi Islam Jawa dan tradisi Islam Konvergensi.
Tujuan pendidikan profetik saesungguhnya tidak lepas dari prinsip-prinsip pendidikan yang bersumber nilai-nilai Al-Quran dan As-Sunnah Pendidikan yang berorientasi pada tugas dan vokasional lebih tepat apabila dipilih pendekatan tekhnologik, dari pada akademik, dan hmanistik begitu seterusnya. Pendidik membawa amanah Ilahiyah untuk mencerdaskan kehidupan umat membawanya lagi taat beribadah dan berkahlak mulia.
Umat secara umum menunjuk pada semua makhluk, dan secara ideal adalah komunitas social yang dinamis yang bergerak sesuai dengan orientasi dan visi yang jelas dibawah kepemimpinan yang bijaksana. Pendidikan profetik itu harus dibangun berdasarkan 4 (komunitas, visi dan arah tujuan, gerak dinamis atau program kerja dan terakhir adalah kepemimpinan) syarat 3 pilar (liberasi, humanisasi, dan transendensi).
Dalam konteks pendidikan profetik berdasarkan nilai tradisi islam dan jawa, karya tohari dapat diklasifikasi nilai edukasinya menjadi tiga yaitu pilar transendensi, pilar liberasi, pilar humanisasi.
konsekuensi psikologis dan sosiologis yang kemungkinan akan terjadi saat konsep pendidikan profetik sudah bisa dikembangkan dan diaplikasikan di lapangan. Implikasi aplikasi dan kontekstualisasi pendidikan profetik dalam bingkai karya sastra Tohari di antaranya adalah menjadikan tauhid sebagai landasan epistemologis, mengintegrasikan moral tuhan dan menginterkoneksikan Ilmu-Nya, pendidikan yang apresiatif terhadap local wisdom, tradisi berpikir dan kritik untuk Ilmu, Pendidikan yang Proaktif bukan Reaktif.
Buku Prophetic Education karya Dr. Moh. Roqib, M.Ag. ini memiliki nilai lebih dari segi bahasa yang mudah dipahami, runtutan pembahasan yang sistematis sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, kajian pustaka yang cukup lengkap, serta merupakan tawaran berupa gagasan baru dalam dunia pendidikan meskipun akan sangat sulit mewujudkannya.
Disamping kelebihan yang dimiliki buku Prophetic Education karya Dr. Moh. Roqib, M.Ag. ini, buku ini juga tidak terlepas dari kekurangan yaitu buku ini terlalu mengacu pada karya Akhmad Tohari, karena judulnya adalah prophetic education seharusnya referensinya tidak hanya mengacu pada satu sumber dan tidak hanya menyajikan yang manis-manis saja, perlu adanya pembanding sumber tersebut sehingga pemikiran itu lebih diterima lagi.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »